Sebuah sundulan Javier Mascherano di laga kontra Glasgow Celtic (23/10) mengejutkan para Cules. Bagaimana tidak, sundulan Mascherano tersebut langsung menggetarkan jala gawang. Namun sayang, bukan gawang Celtic yang ia bobol melainkan gawang rekan setimnya sendiri, Victor Valdes. Tiga hari sebelumnya, Valdes juga harus menerima kenyataan dibobol oleh rekan setimnya sendiri berkat sontekan Jordi Alba ketika melawan Deportivo La Coruna (20/10). Maksud hati ingin membuang bola, tendangan Alba justru melambung melewati Valdes dan memberikan gol "gratis" kepada lawan.
Dua gol bunuh diri dalam dua pertandingan secara berurutan jelas bukan hal yang terbiasa dilakukan oleh Barcelona. Ini menjadi indikasi kuat bahwa ada krisis di tubuh Barcelona terutama ketidakstabilan di lini belakang Azugrana sejak tidak bisa diperkuat oleh duet bek andalan Carlos Puyol dan Gerard Pique. Kekompakan dan kesolidan yang selalu muncul ketika duet ini tampil tidak terlihat lagi dalam beberapa pertandingan terakhir.
Indikasi lain dari buruknya kinerja lini belakang tim Cataluna ini adalah jumlah kemasukan yang mereka alami hingga pekan kesembilan Liga BBVA yang mencapai angka 11. Jumlah ini adalah jumlah terbesar yang dirasakan oleh Barcelona dalam satu dekade terakhir. Bahkan angka tersebut akan bertambah besar jika memasukkan empat gol yang bersarang di gawang Valdes di ajang Piala Super Spanyol.
Kecendrungan yang terjadi saat ini adalah pertahanan Barcelona cepat kehilangan kosentrasi ketika mendapatkan tekan dari lawan. Hilangnya konsentrasi ini lah yang "memaksa" mereka untuk membuat blunder termasuk melakukan gol bunuh diri. Selain Mascherano dan Alba yang disebutkan di awal tadi, Daniel Alves juga berpartisipasi dalam memberikan gol cuma-cuma kepada tim lawan ketika laga melawan Spartak Moskva. Mascherano sendiri hingga saat ini telah menyumbang dua gol bagi tim lawan, satu gol bunuh diri lainnya dilakukannya saat bertemu Getafe.
Keberuntungan sepertinya masih berada di pihak penghuni Camp Nou ini, disaat krisi lini pertahanan yang kerap melakukan gol bunuh diri, barisan penyerang mampu menutupinya untuk tetap menjaga raihan tiga poin. Hingga pekan kesembilan, lini serang Barcelona telah menghasilkan 29 gol yang hanya minus satu gol dari jumlah yang dihasilkan pada musim lalu. Meskipun demikian, hal seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena suatu saat dewi fortuna akan menjauh dari barisan penyerang. Ketika waktu itu terjadi, sedangkan barisan pertahanan masih belum mendapatkan kestabilan, niat Barcelona untuk mengkudeta tahta yang diraih oleh Real Madrid pada musim lalu jelas akan terganggu.
Selaku pelatih, Tito Vilanova jelas tidak bisa diam saja melihat kenyataan yang terjadi di lapangan. Beruntung bagi para pendukung setia Barcelona karena Tito menyadari kelemehan timnya tersebut. "Kami akan memperbaiki semua aspek, mencetak banyak gol, dan mengurangi jumlah kebobolan. Kami akan berusaha untuk bisa melakukan semuanya dengan baik," ujar Tito.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar