Philipp Lahm mengabaikan kemunduran prestasi timnya di liga domestik untuk menghadapi Real Madrid di Liga Champion. Setidaknya mereka (Bayern Muenchen) telah menemukan satu titik untuk menghentikan laju kencang Madrid selam ini, yakni mematikan pergerakan Cristiano Ronaldo.
Meski secara tim, Real Madrid lebih kuat dari Bayern sendiri namun faktanya dari sembilan kunjungan Madrid ke tanah Bavarian delapan di antaranya berujung dengan kekalahan dengan hanya mampu membawa satu kemenangan. Tapi, kapten tim Bayern Philipp Lahm menolak menjadikan statistik tersebut sebagai keunggulan tim untuk meraih kemenangan.
"Tapi tim kami juga berada dalam kondisi yang baik. Setiap orang bekerja untuk orang lainnya. Kami memiliki semangat tim yang baik. Tentu kami sangat memenangkan kejuaraan. Kami sekarang berada di babak semifinal bersama tim seperti Chelsea, Barcelona, dan Madrid, saya pikir ini sangat jelas menunjukkan kualitas tim kami. Saya rasa kondisi tim kami sangat bagus," Philipp Lahm di saat konferensi pers di markas Bayern.
Lahm sendiri memiliki pengalaman menyingkirkan Madrid di babak 16 besar Liga Champion musim 2006/2007, meski kalah 2-3 saat bertandang ke Spanyol, namum tim Bavarian mampu membalas kekalahan tersebut di kandang dengan skor 2-1. Bayern Muenchen pun lolos dengan keunggulan gol tandang. Untuk mengulang kesuksesan tersebut, Lahm sadar bahwa timnya harus menahan laju seorang pemain Real Madrid yang pada pekan lalu menjadi pemain pertama yang mencetak 40 gol di liga dalam satu musim kompetisi, Cristiano Ronaldo.
"Saya punya rasa hormat terhadap Ronaldo," ujar Lahm. " Dia telah bekerja keras untuk kesuksesan yang ia raih hingga saat ini. Dia memiliki banyak bakat, tetapi dia juga tetap bekerja keras untuk menjadi lebih baik, untuk mencapai tujuan dan meraih impiannya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar