Pages

Selasa, 12 November 2013

CS Vise : Klub Belgia Aroma Indonesia

CS Vise saat ini berlaga di kompetisi level kedua di Liga Belgia, klub yang saat ini di kuasai oleh perusahaan Bakrie. Berkuasanya Bakrie Grup di klub CS Vise di mulai pada bulan April 2011 dan bertahan hingga saat ini.         Memiliki seorang penguasa di sebuah klub di Eropa ternyata memberikan dampak positif bagi perkembangan karir para pemain berbakat di Indonesia. Berkat usaha Bakrie Grup untuk memiliki saham mayoritas di CS Vise ini lah para pemain muda berbakat Indonesia mulai di lirik oleh tim-tim Eropa lainnya.

Sejak satu tahun yang lalu, setidaknya sudah empat pemain Indonesia yang bergabung dengan klub yang bernama lengkap Royal Cercle Sportif Visetois. Sejak menguasai klub ini, Bakrie Grup memang menargetkan untuk menjadikan klub Belgia ini beraroma Indonesia dengan cara merekrut para putra terbaik bangsa di bidang sepak bola. Kebanyakan para pemain asal Indonesia yang di rekrut adalah mereka yang telah bergabung di salah satu program pembinaan yang konon katanya juga di danai oleh Bakrie Grup, yakni tim SAD Indonesia yang tampil di kompetisi Uruguay.

Dari 29 pemain yang di daftarkan oleh CS Vise untuk mengikuti kompetisi Liga Belgia, lima orang di antaranya berasal dari negeri kepulauan ini, Indonesia. Kelima pemain ini adalah mereka-mereka yang sebelumnya telah merasakan kerasnya kompetisi di level junior bersama tim SAD Indonesia di Uruguay. Para pemian Indonesia yang tergabung ke dalam skuad CS Vise pada musim ini adalah :

1. Yericho Christianto
Lahir di Malang tanggal 14 Januari 1992. Tinggi Badan 1,67cm. Pemain yang berposisi di sektor kiri pertahanan ini di juluki sebagai Roberto Carlosnya Indonesia ketika masih bermain bersama tim SAD. Bermain di CS Vise pada pertengahan tahun 2011 yang lalu, Yericho menggunakan nomor punggung 2.

2. Alfin Tuasalamony
Lahir di Maluku pada tanggal 13 November 1992. Tinggi badan 1,73cm dan berposisi sebagai pemain bertahan dengan nomor kostum 18.

Pemain kelahiran Wijhe, Belanda pada tahun 1990 ini adalah salah satu pemain hasil naturalisasi pada era kepemimpinan Nurdin Halid. Sempat membela Pelita Jaya di kompetisi ISL, Ruben akhirnya hijrah ke CS Vise bersamaan dengan kepindahan Syamsir Alam. Di CS Vise, Ruben bermain di posisi gelandang.

4. Yandi Sofyan Munawar
Penyerang CS Vise kelahiran Garut 25 Mei 1992 ini telah bermain di CS Vise sebanyak 14 kali dengan 11 di antaranya masuk sebagai pemain pengganti selama musim kompetisi 2011/2012 tanpa mencetak satu gol pun.

5. Syamsir Alam
Putra Minang kelahiran Agam 6 Juli 1992 ini memiliki postur 178 cm dan bermain sebagai penyerang. Selama membela CS Vise sejak awal tahun 2012 ini, Alam telam bermain sebanyak empat kali. Dari empat pertandingan tersebut, Alam belum sekalipun berhasil menciptakan gol.

Meski pada awalnya kelima pemain ini di ragukan oleh banyak pihak bisa menembus tim inti, walaupun masuk bukan karena skil, ternyata mereka bisa menembus skuad utama CS Vise dengan skil dan bakat yang mereka miliki. Hal ini di lontarkan sendiri oleh sang pelatih yang menyatakan bahwa kelima pemain Indonesia ini memiliki bakat yang besar untuk menjadi pemain hebat. Sebagai bukti dari pernyataan tersebut adalah ketertarikan salah satu klub dari Itaia untuk merekrut Yericho meski sang pemain belum mengkonfirmasi isu tersebut.

Langkah Bakrie Grup membeli mayoritas saham di klub Eropa dan memberikan kesempatan kepada para pemain berbakat di tanah air untuk bergabung dengan klub tersebut patut di pertahankan. Niat tulus untuk menjadikan CS Vise beraroma Indonesia tentu pada akhirnya akan menghasilkan sebuah tim nasional yang tangguh dan bisa bersaing untuk merebut gelar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar