Kesuksesan tim nasional Spanyol menguasai dunia sepak bola dalam 10 tahun terakhir membuka mata dunia tentang kebijakan pemain lokal. Mayoritas klub-klub di Spanyol mempercayai kualitas pemain asal wilayah mereka sendiri atau wilayah lain di Spanyol. salah satu klub yang masih konsisten dengan centera policy selama puluhan tahun adalah Athletic Bilbao. Mereka kuat memegang teguh tradisi selalu menggunakan pemain bedarah Bosque.
Kalaupun pada musim ini ada Fernando Amorebieta sebagai pemain "asing", hal tersebut tak lepas dari faktor keturunan. Ayah Amorebieta asli orang Bosque, Amorebieta sendiri adalah didikan akademi Bilbao dan pernah membela timnas U-19 Spanyol. Namun, untuk level senior sang pemain lebih memilih membela Venezuela, negara kelahirannya.
Bilbao termasuk klub yang konsisten mengirimkan bakat-bakat terbaik bagi La Furia Roja, saat Spanyol memulai debut di kencah internasional pada tahun 1920-an, dari 21 pemain yang terdaftar, 14 di antaranya berasal dari Bilbao. Tentu tidak hanya Bilbao yang masih mempercayai kualitas pemain lokal. Mayoritas klub-klub peserta Liga BBVA pun tetap melakukan investasi terhadap pemain lokal melalui akademinya. Sevilla, Valencia, Atletico Madrid, Real Betis, dan tentu saja Barcelona di kenal punya akademi berkualitas dan masih rajin mempromosikan pemain lokal binaan mereka.
"Tim-tim Spanyol bekerja serius dalam membina pemain muda. Para pemain yang ditarik umumnya berasal dari wilayah sekitar klub dan mulai bermain di Divisi Satu pada usia 16-17 tahun. Pada usia enam hingga delapan tahun tak ada kompetisi di akademi, mereka hanya berlatih. Baru di usia delapan sampai 10 tahun, mereka mulai bertanding dengan pengawasan. Setelah itu barulah mereka bermain lebih kompetitif"Luis Astiazaran, Presiden LFP
Kuatnya keberadaan pemain lokal di klub-klub Spanyol tidak lepas dari unsur kedaerahan, Bilbao sangan bangga bisa terus memunculkan pemain-pemain asal Basque ke tim utama atau bahkan timnas Spanyol. Begitu pula dengan Barcelona yang menarik banyak pemain muda asal Catalan untuk berlatih di La Masia. Ketika mereka bisa tampil di tim utama, rakyat Catalan pun bakal ikut bangga. Atletico Madrid pun sama halnya dengan dua klub tersebut, mereka gencar menarik pemain muda berbakat dari wilayah Madrid selain itu Atletico juga masih mempercayai produk sendiri di tim utama.
Tak cuma itu, bagi pemain yang tidak berada di wilayah terdekat dengan klub-klub besar, tetap bisa mengharumkan nama daerah. Andres Iniesta adalah salah satu contohnya, dia kini menjadi warga kehormatan Fuentealbilla, kota kecil di provinsi Albacete. Iniesta sudah menjadi pahlawan Spanyol saat mencetak gol semata wayang di final Piala Dunia 2010. Namanya yang kerap disebut media secara tidak langsung membuat popularitas Fuentealbilla ikut terdongkrak. Kota-kota kecil lainnya di Spanyol pun berlomba melahirkan pemain muda berbakat agar bisa mengharumkan nama kota maupun negara.
Keberadaan pemain lokal yang tetap dipertahankan di Spanyol membuat arus pemain asing tak sederas Premier League (Inggris) atau Serie A (Italia). Berkat kebijakan ini pula, Spanyol bisa mempunyai timnas mumpuni yang mampu meraih prestasi membanggakan. Di level klub, Spanyol pun sudah semakin diperhitungkan saat tampil di kompetisi Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar