Mantan pemain bulu tangkis nasional Hariyanto Arbi (kanan) di Gandaria City, Jakarta, Kamis (31/5). Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Prestasi membanggakan kembali mewarnai dunia olahraga bulu tangkis Indonesia. Para pemain veteran berhasil membawa pulang gelar juara dunia senior atau BWF World Senior Badminton Championships 2013 yang diadakan di Ankara, Turki, pada 9-14 September lalu.
Gelar juara dunia dipetik oleh pasangan Hariyanto Arbi-Tri Kusharjanto di kategori ganda putra +35 serta Eddy Hartono yang berpasangan dengan Rudy Wijaya (Filipina) di kategori ganda putra +40.
Selain itu, dua medali perak diraih oleh Hendry Saputra-Effendy Widjaja di kategori ganda putra +45 dan Bobby Ertanto-Simbarsono Sutanto di kategori ganda putra +50.
Tim Indonesia juga melengkapi dengan sekeping medali perunggu yang didapat Dharma Gunawi yang berpasangan dengan Juergen Koch (Austria) di kategori ganda putra +35.
“Kami senang sekali bisa juara. Apalagi di kejuaraan senior ini lawan kami, Nick Ponting, sering juara, dan kami senang sekali bisa memenangkan pertandingan,” ujar Hari, mantan pemain tunggal putra yang berjulukan Smash 100 Watt ini.
Kemenangan Indonesia di Ankara Spor Salunu Stadium tersebut disaksikan langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Turki, Nahari Agustini, beserta staf dan mahasiswa Indonesia di Turki.
“Alasan utama kami mengikuti kejuaraan ini adalah karena Indonesia adalah negara bulu tangkis yang berhasil, di mana banyak mantan-mantan pemain seperti Eddy Hartono dan Tri Kusharjanto yang punya skill unik dan permainan menarik," kata Effendy dari Musica Flypower, yang mensponsori tim Indonesia di kejuaraan ini.
Ia mengatakan, turnamen ini diminati para peserta. "Kami ingin meramaikan kancah perbulutangkisan internasional dan memang pemain Indonesia terkenal sekali di kejuaraan ini. Selain itu, kejuaraan yang diadakan dua tahun sekali ini prestisenya juga semakin tinggi,” kata dia.
Pada tahun ini jumlah peserta meningkat hingga kurang lebih 900 pemain. Jumlah ini sekaligus memecahkan rekor peserta terbanyak sejak turnamen ini diselenggarakan pertama kali pada tahun 2003 di Sofia, Bulgaria.
BADMINTON INDONESIA | MARTHA WARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar